- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
- Ardiwinata: Pelaksanan Perwako HPI Berjalan Baik dan Aman
- Pertumbuhan Ekonomi Positif 6,66 Persen, Batam Rantai Pasok Ekonomi dan Investasi yang Inklusif
- Minggu Kasih, Polsek Bengkong Berkunjung ke Gereja Katolik Santo Damean
- Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Tinjau Fuel Terminal Batam dan AFT Hang Nadim
- Kick Off Meeting Pendampingan dan Konsultasi ISO di IGD RSBP Batam
Deputi Infrastruktur BP Batam Tinjau Titik Longsor di Bengkong, Sebut Beberapa Faktor Penyebab Banjir

Keterangan Gambar : Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto (mantel hujan), menunjukkan lokasi saat meninjau titik longsor di Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (8/5/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Anggota/Deputi Bidang Infrastruktur Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mouris Limanto meninjau delapan titik longsor di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Kamis (8/5/2025).
Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra pada Rapat Koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan pada Selasa silam.
Mouris mengatakan, kedelapan titik longsor tersebut menimbulkan keresahan warga, khususnya saat meningkatnya curah hujan yang mengguyur Batam pada Senin lalu yang menyebabkan banjir meluas di sejumlah kawasan padat penduduk.
Sebelumnya, ia dan tim gabungan BP Batam beserta Pemerintah Kota (Pemkot) Batam juga telah meninjau sembilan titik lokasi banjir di Kecamatan Bengkong.
Adapun penyebab banjir dikatakan Mouris, terjadi akibat saluran drainase yang terlalu kecil di area padat penduduk, adanya penimbunan sampah serta saluran air yang terputus sehingga air tidak mengalir sampai ke hilir dan minimnya daerah tangkapan hujan (catchment area).
Selepas peninjauan, Mouris menjabarkan beberapa penanganan yang diperlukan, salah satunya adalah penyediaan tampungan-tampungan untuk membangun kolam retensi di beberapa titik lokasi.
“Untuk jangka pendek, Pemkot Batam sudah sediakan alat berat untuk membantu pengerukan di lokasi terdampak. Sedangkan jangka panjangnya, kami akan bekerjasama dengan pengusaha untuk program CSR dengan membangun saluran-saluran drainase,” terangnya.
Sebagai langkah konkret penanganan banjir dan longsor, peninjauan ini akan dilaksanakan pada 12 Kecamatan di Batam, selama 18 hari ke depan. (*)