- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
- Ardiwinata: Pelaksanan Perwako HPI Berjalan Baik dan Aman
- Pertumbuhan Ekonomi Positif 6,66 Persen, Batam Rantai Pasok Ekonomi dan Investasi yang Inklusif
Disbudpar Kota Batam Implementasikan Pokok-pokok Kebudayaan Daerah, buat Bucu

Keterangan Gambar : Aparatur Sipil Negara (ASN) Disbudpar Batam mendapatkan tutorial cara membuat ketupat dari daun kelapa. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam dalam meinplementasikan Pokok Pokok Kebudayan Daerah (PPKD) membuat tempat aktifitas Kebudayaan yang diberi nama mengambil kata-kata asli Melayu yaitu Bucu Kebudayaan yang berarti Pojok, Kamis (30/7/2020). Dengan tujuan memanfaatkan waktu istirahat dan waktu luang pegawai untuk mempraktekan 10 pokok pikiran kebudayaan Daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata atau yang akrab dipanggil Bang Ardi ini, mengajak pegawainya untuk beraktifitas kebudayaan antara lain yang telah dilaksanakan menekat (menyulam) Tudung Manto, membuat anyaman tikar dan keranjang dari daun pandan.
Selain itu, membuat anyaman Ketupat berbahan daun kelapa. Hal ini juga dalam melestarikan tradisi masyarakat melayu dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah yang jatuh pada Jumat (31/7/2020) besok.
Ketupat adalah salah satu hidangan yang menjadi menu wajib yang hadir pada hari raya baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha.
“Disela-sela waktu luang kami memanfaatkan waktu membuat sarang ketupat sebagai tanda kebahagian di Hari Raya Idul Adha,” ujarnya.
Manfaat lainnya, sambung Ardi, kegiatan ini dapat melatih pegawai punya keahlian baru. Ardi menyampaikan setelah membuat sarang ketupat pegawai akan dilatih membuat tradisi lain sehingga tradisi budaya di bumi Melayu tetap lestari.
Bucu Kebudayaan ini bahagian dari ruang pamer di kantor Disbudpar ruangan tersebut dibuat dengan nuansa Melayu, seperti dindingnya yang dihiasi kain tabir warna warni khas Melayu warna merah, hijau, dan kuning. Kemudian terdapat lukisan cogan dan dipajang alat musik tradisional Melayu.
“Memajukan budaya Melayu, memajukan Pariwisata di Kota Batam sehingga tradisi ini tetap lestari dan para generasi muda dapat merasakannya,” katanya.
(iam)
Sumber : Disbudpar Batam