- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
- Ardiwinata: Pelaksanan Perwako HPI Berjalan Baik dan Aman
- Pertumbuhan Ekonomi Positif 6,66 Persen, Batam Rantai Pasok Ekonomi dan Investasi yang Inklusif
Kepala BNPB dan Tim Basarnas Tiba di Ranai, Datang Pakai Pesawat Hercules

Keterangan Gambar : Anggota BNPB dan Tim Basarnas tiba di Ranai menggunakan pesawat Hercules, Selasa (7/3/2023). /1st
KORANBATAM.COM - Kepala BNPB beserta rombongan tim Basarnas tiba di Ranai, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (7/3/2023), dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara (AU).
Anggota BNPB dan Basarnas tersebut akan bertugas dalam penanganan darurat, termasuk operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.
Saat tiba di Ranai, cuaca terpantau mendung berawan dengan angin cukup kencang.
Menurut otoritas bandara, cuaca seperti itu tidak memungkinkan apabila harus meneruskan perjalanan menuju Serasan yang menjadi lokasi tanah longsor, baik melalui udara maupun jalur laut.
Atas pertimbangan tersebut, maka Kepala BNPB memerintahkan agar menunda keberangkatan menuju Serasan hingga kondisi cuaca membaik sambil melakukan persiapan langkah-langkah tanggap darurat bersama pemerintah Provinsi Kepri dan Kabupaten Natuna.
Sebelumnya, direncanakan bahwa, akan dilakukan perjalanan menuju Serasan pada malam hari menggunakan jalur laut. Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah menyiagakan satu kapal ferry.
Suharyanto mengintruksikan kepada seluruh otoritas agar terus memantau perkembangan cuaca. Apabila memungkinkan maka akan dilanjutkan perjalanan baik melalui udara maupun jalur laut dengan segera.
Berdasarkan perkembangan data per Selasa sore (7/3), pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor menjadi 11 orang dan 6 sudah teridentifikasi.
Sementara itu, masih ada 47 orang masih dinyatakan hilang, 5 luka berat dan 3 luka sedang. Selain itu data pengungsian ada sebanyak 1.216 yang tersebar di empat titik.
(rls/red)