- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
- Ardiwinata: Pelaksanan Perwako HPI Berjalan Baik dan Aman
- Pertumbuhan Ekonomi Positif 6,66 Persen, Batam Rantai Pasok Ekonomi dan Investasi yang Inklusif
- Minggu Kasih, Polsek Bengkong Berkunjung ke Gereja Katolik Santo Damean
Pasangan Rian Ernest Siap Majukan Batam
Jadikan Kota Batam Sebagai Kota Terbesar di Sumatera

Keterangan Gambar : Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga menggelar jumpa pers Selasa (25/2) siang di Kompleks Ruko Trikarsa Ekualita Pasir Putih Container 7, Jl Raja H Fisabilillah, Bengkong, Batam. (Foto : iam)
KORANBATAM.COM, Batam – Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Batam Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga menyampaikan mimpi besarnya untuk membangun Kota Batam menjadi kota terbesar di pulau Sumatera, Kamis (27/2/2020).
Rian Ernest mengatakan bahwa Batam mempunyai lahan yang sangat luas dan juga mempunyai tenaga kerja yang produktif begitu banyak.
"Didepan kita ada Singapura, Malaysia dan negara-negara besar bahkan negara kita sendiri juga menjadi sebagai kunci besar kemajuan Sumatera dan kita ingin pastikan itu terjadi," ujar Rian Ernest saat menggelar jumpa Pres di Kompleks Ruko Trikarsa Ekualita Pasir Putih Container 7, Jl Raja H Fisabilillah, Bengkong, Batam, Selasa (25/2).
Menurut Ernest, bahwa jalur independen secara teknis itu teramat berat, tapi bukan masalah dan penghambat baginya. "Kan masih tetap diberikan peluang. Tinggal siapa yang lebih bisa kuat berjuang saja memenuhi persyaratan itu," kata Ernest.
Dikatakannya, salah satu alasan kenapa mereka mengambil jalur independen karena ada realita mahar politik. Ernest juga yakin bahwasannya mahar politik ini menyebabkan banyak kepala-kepala daerah yang begitu terpilih mencari proyek dan akhirnya menggunakan rompi orange.
"Tidak terlihat, tidak terasa langsung, tapi harumnya ada dimana-mana. Sudah puluhan bahkan mungkin ratusan kepala daerah. Artinya musuh kita bersama itu ialah korupsi dalam bentuk komplit mahar politik.
Oleh karena itu, inilah yang membuat Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga terpanggil untuk sama-sama bergerak dengan masyarakat muda Batam yang ingin mengembangkan pulaunya untuk ikut dalam Batam Baru. (iam)