- Pengurus Pikori BP Batam periode 2025-2029 Resmi Dilantik
- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
- Ardiwinata: Pelaksanan Perwako HPI Berjalan Baik dan Aman
Progres Pergeseran Warga Rempang, 123 KK Tempati Hunian Baru di Tanjung Banon

Keterangan Gambar : Penyerahan kunci dan oaket sembako kepada warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City ke hunian baru yang berlokasi di Tanjung Banon, belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali memfasilitasi pergeseran enam Kepala Keluarga (KK) terdampak pengembangan Rempang Eco-City ke hunian baru yang berlokasi di Tanjung Banon. Dengan tambahan ini, jumlah warga yang telah menghuni rumah baru mencapai 123 KK.
Kepala Biro Umum BP Batam, Mohamad Taofan mengatakan, pihaknya melakukan pergeseran terhadap warga secara bertahap dengan mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif untuk memastikan kelancaran serta menjaga iklim investasi kondusif di Batam.
Upaya ini, lanjut Taofan, menjadi bagian dari komitmen BP Batam dalam mendorong realisasi investasi strategis di kawasan Rempang.
“BP Batam terus berupaya menyelesaikan pergeseran warga terdampak Rempang Eco-City secara baik dan adil. Kami ingin hak-hak warga terpenuhi,” ucap Taofan, Rabu (9/7/2025).
Lebih lanjut, Taofan menjelaskan, BP Batam tengah berupaya untuk menggesa pengerjaan pembangunan hunian warga di Tanjung Banon.
Laporan tim, sebanyak 182 unit rumah berstatus siap huni dan 67 unit masuk dalam tahap penyelesaian. Sementara, 55 unit lainnya memasuki tahap pengerjaan atap.
“Untuk tahap pertama, BP Batam bertugas mengerjakan sebanyak 304 unit rumah warga. Sedangkan untuk pengerjaan tahap kedua berada di Kementerian PUPR yang saat ini proses pematangan lahannya terus berjalan,” jelasnya.
Taofan berharap, pembangunan ini berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. Sehingga, hak-hak warga terdampak pembangunan kawasan Rempang Eco-City pun bisa terpenuhi dengan baik.
“Kami memohon dukungan seluruh pihak agar proses ini berjalan sesuai harapan. Semoga Batam bisa terus melaju menjadi kawasan investasi terbaik di Indonesia,” tutup dia. (*)