- Buka PKKMB Uniba, Amsakar: Pendidikan Faktor Pendukung Daya Saing SDM
- Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Tinjau Distribusi Air di Kawasan Baloi Center
- Bukti Komitmen Hijau, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Borong 14 Penghargaan Ensia 2025
- Wanita Penghuni Kos di Batuampar Batam Diintip lewat Kamera Tersembunyi, Tak Lama Diamankan Polisi
- Pengurus Pikori BP Batam periode 2025-2029 Resmi Dilantik
- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
Sektor Industri Permesinan Tumbuh Positif Ditengah Ancaman Resesi Global

Keterangan Gambar : Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. /Dok. BP Batam
KORANBATAM.COM - Sejumlah lembaga hingga pakar memprediksi perekonomian global akan mengalami resesi di tahun 2023. Resesi ini, akan melanda sejumlah negara maju seperti Amerika, Tiongkok dan sejumlah negara lainnya di Eropa.
Ancaman resesi tersebut, juga diprediksi akan berdampak pada industri manufaktur karena menurunnya permintaan dari negara tujuan ekspor selama ini.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan, sektor industri permesinan jadi penyumbang investasi terbesar Kota Batam di triwulan I 2023. Sektor ini, mencatatkan nilai investasi sebesar USD 95,93 juta dengan 118 proyek.
Diketahui, sektor permesinan sangat berperan penting menjadi penyedia barang modal untuk mendukung sebagian besar proses produksi sektor manufaktur.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mengatakan, BP Batam terus berupaya, agar iklim investasi di Kota Batam berjalan kondusif dan kembali bangkit pasca terpaan Pandemi Covid-19.
“Kami selalu mengapresiasi dan mendukung penuh perluasan investasi maupun investasi yang baru. Kami berharap, langkah ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Batam ke depannya,” ujar Muhammad Rudi, Minggu (7/5/2023).
Rudi juga berpesan agar seluruh pemangku kepentingan di Batam mampu menjaga kondusifitas daerah kedepannya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus menggesa pembangunan infrastruktur jalan saat ini.
Hal ini dilakukan agar investor berdatangan ke Kota Batam, dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Dimana dalam beberapa waktu belakangan ini, BP Batam sudah banyak menerima investor dari berbagai negara yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Batam. Baik itu yang datang secara langsung ke BP Batam, melalui kedutaan, asosiasi hingga melalui zoom meeting.
Investor tersebut berasal dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, Hongkong, Turki, Denmark, Belarusia, Rusia dan beberapa negara lainnya.
“Kami menjamin dan mendukung kemudahan investasi. Kita jaga iklim investasi Batam, agar produksinya bisa terus berjalan,” katanya.
Berbagai upaya juga dilakukan oleh BP Batam dalam menggaet investor. Salah satunya dengan menyiapkan seluruh persyaratan yang diinginkan oleh investor.
Sehingga segala kebutuhan yang diinginkan oleh investor dipersiapkan oleh BP Batam. Mulai dari fasilitas hingga kemudahan dalam pemberian perizinan.
“Tidak boleh ada urusan yang berbelit-belit. Itu yang kita siapkan supaya investasi naik,” imbuhnya.
Muhammad Rudi memaparkan, sejumlah pembangunan juga sudah berhasil dilakukan di Batam.
Banyak pekerjaan besar yang saat ini sedang digarap oleh BP Batam, guna membuat Batam sebagai kawasan tujuan investasi dapat semakin tertata dan modern. Sekaligus memiliki aksesibilitas yang mumpuni sebagai pusat logistik di kawasan Asia Tenggara kedepannya.
Di antaranya pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim, hingga pengembangan Pelabuhan Batuampar. Sebagaimana diketahui, saat ini Pelabuhan Batuampar telah dilengkapi ship to shore (STS) crane buatan Korea Selatan.
Rudi juga mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi pilihan sebagai pondasi utama yang disiapkan untuk menggeliatkan investasi di Batam.
“Hal tersebut untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam,” ujarnya.
Mengenai fasilitas transportasi hingga fasilitas infrastruktur yang sudah dipersiapkan. Rudi ingin menjadikan Batam sebagai kota yang modern.
Dalam artian bukan hanya kota sebagai tujuan investasi, namun juga untuk tujuan lainnya. Sehingga yang menjadi seluruh kepentingan orang banyak akan dilengkapi.
“Kalau hari ini, kami di BP Batam hanya lengkapi sebagai tempat investasi, orang tak akan ramai kesini. Karena orang berinvestasi juga butuh untuk hiburan dirinya sendiri dan keluarganya. Mudah-mudahan segala kebutuhan bisa kita lengkapi,” imbuhnya mengakhiri. (***)